Dengan kemampuan akses nirkabel, alat ini memungkinkan data kesehatan pasien untuk dikirimkan dan diakses secara mudah melalui perangkat yang terhubung.
“Latar belakang utama diciptakannya inovasi ini, pasien dapat melakukan pemantauan mandiri, yang sangat penting untuk mendeteksi dini adanya perubahan kondisi jantung yang mungkin memerlukan intervensi medis segera. Selain itu, data yang dihasilkan oleh alat ini dapat menjadi sumber informasi yang berharga bagi dokter dalam menentukan langkah pengobatan yang tepat dan responsif terhadap kondisi pasien,” jelasnya.
Ketua LPPM Unusa, Achmad Syafiuddin, S.Si., M.Phil., Ph.D., turut mengatakan, sebagai unit yang bertanggung jawab atas pengembangan riset di lingkungan universitas, LPPM memiliki komitmen yang kuat untuk mendorong terciptanya inovasi-inovasi yang tidak hanya memiliki nilai akademis, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi kehidupan masyarakat luas.
Kedepan, inovasi para tim dosen yang telah mendapatkan sertifikat paten sederhana akan direalisasikan menjadi produk siap pakai.
“Didapatkannya sertifikat paten sederhana ini merupakan langkah awal yang sangat signifikan dalam perjalanan menuju realisasi inovasi-inovasi tersebut. Ini menjadi langkah pembuka bagi pengembangan lebih lanjut dan harapannya semoga produk-produk ini masif di pasaran dan bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari dedikasi para dosen Unusa dalam melakukan penelitian yang berdampak positif bagi masyarakat.
Selain itu, pencapaian ini juga diharapkan dapat memotivasi mahasiswa dan dosen lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam bidang penelitian dan teknologi. (Nayla).