Peran Ulama dan Habaib
Sebagai pencinta habaib dan ulama, Haji Abdul Rohim juga bekerjasama dengan ulama dan habaib untuk memberikan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai agama dan kerugian ketika terjerumus judi.
Seperti halnya pada Rabu malam tadi, majelis Ar-Rohimin mengundang pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Ribath Taqwa dan Ummul Hajun Probolinggo, Habib Abdul Qodir Bin Zaid Ba’abud.
Dalam ceramahnya, Habib Abdul Qodir Bin Zaid Ba’abud memberikan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai agama terkait judi dan bagaimana seharusnya menyambut bulan muharram tahun ini dengan benar.
habib Abdul Qodir tidak hanya mengajarkan tentang larangan dan bahaya judi menurut ajaran agama, tetapi juga memberikan pemahaman tentang bagaimana perilaku ini dapat merusak kehidupan sosial, ekonomi, dan spiritual seseorang.
Harapan Abdul Rohim yang juga Direktur Utama PT Metatu Nusantara Jaya (PT MNJ) ini, dengan adanya upaya yang terkoordinasi antara tokoh masyarakat, ulama, habaib, serta instansi pemerintah seperti kepolisian dan TNI, Majelis Ar-Rohimin mampu menjadi garda terdepan dalam memerangi permasalahan judi online maupun permasalahan lainnya, khususnya yang menyangkut generasi penerus bangsa.
“Edukasi yang kami berikan tidak hanya berfokus pada menolak praktik judi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa judi online tidak hanya melanggar hukum agama, tetapi juga merusak tatanan sosial dan nilai-nilai kehidupan yang seharusnya dijunjung tinggi,” tutupnya.
Dengan demikian, kehadiran Majelis Ar-Rohimin diharapkan tidak hanya sebagai tempat untuk berdiskusi, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan transformasi sosial yang memberdayakan masyarakat untuk menjauhi godaan judi online dan memilih jalan yang benar sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai kehidupan yang baik. (Nayla).