Ia menyebut, catur tidak hanya sekadar permainan yang memperebutkan Juara, tetapi juga merupakan sarana pendidikan yang kaya akan makna kehidupan.
“Juara itu bukan tujuan utama, tapi hasil dari proses pelatihan yang panjang,” imbuhnya.
Masih Hesnud, setiap langkah dalam permainan catur mengandung makna dan pelajaran yang bisa diambil untuk kehidupan sehari-hari.
Peserta diajak untuk berproses, berlatih, dan mempelajari strategi serta filosofi di balik setiap langkah. Fokus utama bukanlah hanya untuk meraih gelar juara, tetapi untuk menikmati proses belajar dan pengembangan keterampilan.
Sebagai informasi, event berikutnya masih di tempat yang sama, yang akan digelar pada 29 September 2024, juga akan disponsori oleh Garam Cap Kapal.
Kompetisi ini akan mempertandingkan kategori usia under 12 tahun, dan diharapkan akan menarik minat lebih banyak peserta.
Percasi Surabaya menyampaikan terima kasih kepada Garam Cap Kapal atas dukungannya yang konsisten dalam memajukan olahraga catur di Surabaya.
Dukungan dari perusahaan seperti Garam Cap Kapal sangat berharga dan diharapkan dapat terus berlanjut, mendukung perkembangan catur serta membantu mengembangkan minat dan bakat anak-anak dalam olahraga ini.
Dengan keberhasilan turnamen ini, diharapkan bahwa lebih banyak pelajar akan terinspirasi untuk mendalami catur dan mendapatkan manfaat dari permainan yang mendidik ini.
“Semoga ke depan, lebih banyak event serupa dapat diadakan, memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk tumbuh dan berkembang melalui catur,” tutur Hesnud. (Nayla).