Perjalanan Febby terus berlanjut dengan berbagai penugasan di Tribun Batam, Tribun Pekanbaru, dan Tribun Manado. Pada tahun 2009, ia dipindahkan ke Jakarta sebagai kepala biro Tribun.
Tiga tahun kemudian, ia diangkat menjadi General Manager Newsroom, mengurus koran-koran Tribun Network di seluruh Indonesia.Pada tahun 2017, Febby diangkat menjadi Direktur Pemberitaan Tribun Network, memimpin 1.600 wartawan di 38 provinsi.
Tentu bukan perjalanan yang mudah bagi Febby selama meniti karirnya. Pasalnya, ia kerap mendapatkan tekanan dari berbagai pihak. “Tantangan yang dihadapi seorang wartawan itu banyak, mulai dari tekanan fisik hingga psikis. Tapi inilah yang membuat pekerjaan ini menarik dan penuh arti,” kata Febby.
Tribun Jatim, di bawah kepemimpinan Febby, telah berkontribusi besar bagi masyarakat. Melalui pemberitaan, Tribun Jatim membantu korban bencana alam, kecelakaan, dan orang-orang kurang beruntung mendapatkan bantuan dan perhatian yang diperlukan.
“Pemberitaan kami tidak hanya menginformasikan, tetapi juga membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat,” jelas Febby.
Febby menilai masa depan jurnalistik semakin terbuka lebar dengan perkembangan teknologi digital.
“Jurnalisme sekarang bukan hanya di koran, tetapi juga di online dan audiovisual. Saya berharap semakin banyak alumni UNAIR, terutama dari fakultas ilmu komunikasi dan fakultas ilmu budaya, terjun ke dunia jurnalistik,” tuturnya.(Nayla).