“Kami terus mengembangkan jurnal-jurnal kami agar lebih banyak lagi yang terindeks Scopus. Saat ini sudah ada beberapa jurnal di bawah PTNU yang sedang antri untuk direview oleh Scopus. Kami juga mengarahkan jurnal-jurnal baru agar memenuhi kriteria Scopus dan WoS. Semoga nanti banyak yang diterima tahun ini,” ujarnya.
Perempuan yang juga sebagai dosen PG-PAUD Unusa ini menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam mencapai hasil ini.
Dia sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak dalam capaian-capaian ini, bukan hanya dari kampus sebagai penerbit jurnal, namun juga dari LPT-PBNU yang selalu mendukung langkahnya.
“Keberhasilan ini juga menjadi motivasi bagi jurnal-jurnal lain di bawah PTNU untuk terus berinovasi dan berupaya memenuhi standar internasional. Dengan upaya yang berkelanjutan dan dukungan dari berbagai pihak, ARJUNU optimis bahwa semakin banyak jurnal akan mendapatkan pengakuan serupa di masa mendatang,” ungkapnya.
Fifi menambahkan, ARJUNU berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas jurnal-jurnal yang dikelolanya, baik dari segi konten maupun proses editorial. Dia berharap lebih banyak jurnal yang dapat memenuhi kriteria Scopus dan WoS dalam waktu dekat.
“Melalui pencapaian ini, ARJUNU tidak hanya menunjukkan kemajuan signifikan dalam bidang publikasi ilmiah, tetapi juga memberikan contoh inspiratif bagi jurnal-jurnal lain di Indonesia untuk terus berupaya mencapai standar internasional. Hal ini sejalan dengan tujuan jangka panjang untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta penelitian global,” ungkapnya.
Editor in Chief jurnal Nazruna, Dr. Muhammad Anas Ma’arif, M.Pd., turut memberikan pandangannya mengenai pencapaian ini.
Menurutnya, keberhasilan jurnal Nazruna masuk dalam Scopus dengan kategori Q3 merupakan pencapaian yang membanggakan dan memberikan motivasi untuk meningkatkan kualitas lebih lanjut.
“Capaian jurnal Nazruna di Scopus Q3 ini sudah cukup bagus untuk di awal, dan ke depan semoga semakin meningkat kualitas dan Quartilnya,” ujar Dr. Anas.
Mantap