Di tengah kebingungannya ini, ibu tiga anak ini menemukan ide untuk membuka usaha kripik cokelat.
Lantas ia melakukan eksperimen dan mulai membuat kripik cokelat yang berbahan dasar tepung, margarin gula dan coklat.
“Eksperimen pertama, gagal total, hasil dari proses pembuatan kripik ini tidak sesuai dengan harapan saya, pokoknya amburadul rasanya,” kenang Astrid.
Setelah melakukan percobaan berulang kali, akhirnya Astrid berhasil membuat kripik cokelat ini dengan rasa yang pas dan tekstur yang bagus.
Kendala pertama terlewati, namun timbul kendala lainnya, yakni modal yang semakin menipis lantaran melakukan eksperimen.
Pada akhirnya Astrid memutuskan untuk memakai modal yang ada dan dengan kemasan seadanya, dan mulai menjajakan produksinya ke warung-warung dan toko.
Tak lupa ia juga memanfaatkan akun sosial media untuk mempromosikan hasil karyanya ini.