Menurut Bayu, perilaku konsumtif dan impulsif konsumen sering menyebabkan kegagalan bayar dan bunga tinggi juga bisa membebani konsumen.
Penyedia layanan juga menanggung berbagai risiko, yaitu kegagalan bayar dari konsumen, manajemen likuiditas yang buruk, kurangnya transparansi yang bisa memicu keluhan, serta persaingan ketat di industri fintech.
“Penyedia layanan harus mengelola likuiditas mereka dengan baik untuk menghindari kebangkrutan,” tuturnya.
Meskipun demikian, prospek Paylater di masa depan cukup menjanjikan dengan semakin banyaknya generasi yang mengadopsi teknologi digital dan menginginkan proses yang instan ketiga berbelanja.
“Prospek Paylater menjanjikan, namun membutuhkan inovasi pemerintah, fintech, dan akademisi untuk mengedukasi masyarakat tentang literasi keuangan,” tutupnya. (Nmp).