Peresmian ini juga dihadiri oleh Kepala Puskesmas Jaddih, Camat Socah, Perwakilan dari Dinas Pertanian, Kapolsek Socah, Danramil Socah, Perangkat Desa Parseh serta para kader kesehatan dan ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita di wilayah tersebut.
“Desa Parseh sangat berterima kasih atas inisiatif dari Unusa. Dengan adanya program ini, kami optimis dapat mewujudkan Desa Parseh sebagai desa siaga bebas stunting, serta menjadi teladan bagi desa-desa lain,” kata Moh Ilyas, Kepala Desa Parseh.
Stunting corner NU-Posting dilengkapi dengan buku-buku tentang stunting, materi edukasi gizi, antropometri kit, dan tikar stunting untuk deteksi dini risiko stunting. Tim Unusa juga mengembangkan aplikasi NU-Posting, yang dapat diakses melalui ponsel Android.
Aplikasi ini berisi e-modul tentang stunting, resep makanan sehat, panduan pijat Tuina, artikel ilmiah, kalkulator status gizi balita, dan video resep menu MPASI dan PMT untuk bayi dan balita serta menu selingan untuk ibu hamil dengan terjemahan dalam bahasa Madura, memudahkan masyarakat untuk melakukan pencegahan stunting secara mandiri.
“Kami berharap aplikasi dan stunting corner ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, sehingga upaya pencegahan stunting bisa dilakukan secara mandiri dan berkelanjutan,” tambah Ika Mardiyanti.
Program pemberdayaan ini diharapkan dapat membantu Desa Parseh mewujudkan visi sebagai desa siaga bebas stunting, serta menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di seluruh negeri.
Kegiatan ini didanai oleh program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat TA 2024 dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.